EVALUASI PROGRAM GURU GARIS DEPAN TERHADAP KUALITAS GURU SEKOLAH DASAR DI DAERAH 3T
DOI:
https://doi.org/10.31949/jcp.v8i3.2615Abstract
Sekolah yang berada di daerah terpencil mempunyai masalah pendidikan yang kompleks, seperti terbatasnya tenaga guru, kondisi gedung tidak layak, akses jalan yang sulit bahkan kekurangan buku pelajaran. Riset ini dilaksanakan dengan tujuan memperoleh gambaran mengenai pelaksanaan program Guru Garis Depan (GGD) serta desentralisasi pendidikan di SDN Pojok Klitih 3, Jombang, Jawa Timur. Riset ini menerapkan pendekatan kualitatif deskriptif sehingga data dikumpulkan dengan wawancara menggunakan metode daring, dokumen serta studi dokumentasi. Data dianalisis melalui teknik triangulasi data, yaitu membandingkan antara hasil kajian melalui berbagai teknik untuk mencari jawaban atas permasalahan sejenis. Penyajian data merupakan hasil wawancara, dokumentasi, serta analisis dokumen yang berkaitan dengan program GGD melalui penyajian deskriptif pada hasilnya. Melalui GGD sangat diharapkan bisa memberikan bantuan kepada SDM berkualitas agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan terutama pada daerah Jombang meskipun ternyata belum merata. Pelaksanaan desentralisasi pendidikan di SDN Pojok Klitih 3, Jombang, Jawa Timur dikatakan cukup baik, demokratisasi sekolah berjalan sesuai prosedur. Diakibatkan masih kekurangan fasiliras serta pendanaan. Profesionalitas guru SDN Pojok Klitih 3, Jombang, Jawa Timur dapat dikatakan baik, ini terlihat berdasarkan beberapa kompetensi seperti personalitas, pedagogik, keprofesionalan serta kemasyarakatan. Desentralisasi pendidikan terhadap profesionalitas SDN Pojok Klitih 3, Jombang, Jawa Timur belum maksimal. Hal ini dapat berdasarkan kebutuhan diberikan motivasi, penghargaan, serta kesejahteraan melalui fasilitas yang mencukupi.
Keywords:
Guru Garis Depan (GGD), Daerah 3T, Kualitas Guru, DesentralisasiDownloads
References
Akmalia, H. A., Indraswati, D., & Polonia, B. S. E. (2021). Pendampingan Pembelajaran Daerah Terpencil di SD Negeri 1 Tumbang Kuling Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah. Jurnal ABDINUS : Jurnal Pengabdian Nusantara, 5(2), 243–252. https://doi.org/10.29407/ja.v5i2.15267
Andina, E., & Arifa, F. N. (2021). Problematika Seleksi dan Rekrutmen Guru Pemerintah di Indonesia. Aspirasi: Jurnal Masalah-Masalah Sosial, 12(1), 85–105. https://doi.org/10.46807/aspirasi.v12i1.2101
Danga, S. R. Y. (2018). Guru Garis Depan (GGD); Membangun Sumba Melalui Peningkatan Mutu Pendidikan. SENDIKA: Seminar Nasional Pendidikan FKIP UAD , 2(1), 234–240.
Danim, S. (2002). Usaha Meningkatkan Profesionalisame Guru dan Inovasi Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Djamarah, S. H. (2005). Interaksi Pendidik serta Siswanya pada Pelaksanaan Pembelajaran Jakarta: Rineka Cipta.
Ervannudin, N., & Widodo, B. W. (2016). Desentralisasi Pendidikan Dan Peran Aktif Masyarakat Menuuju Pendidikan Berkualitas. Jurnal Penelitian, 10(1), 147–172. https://doi.org/10.21043/jupe.v10i1.866
Firdaus, Sulfasyah, & Nur, H. (2018). Diskriminasi Pendidikan Masyarakat Terpencil dibandingkan dengan negara lainnya . Tidak hanya itu , di Indonesia juga terdapat perbedaan. Journal Sociology of Education, 6(1), 33–43.
Fitriyani, Sudjanto, B., Suryadi, & Matin. (2020). Objectives and Goals Policy of Guru Garis Depan Program To Improve the Basic Education Quality. AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan, 12(2), 383–397. https://doi.org/10.35445/alishlah.v12i2.262
Hanafi, M. (2017). Membangun Profesionalisme Guru Dalam Bingkai Pendidikan Karakter. Jurnal Ilmu Bidaya, 5(1), 35–45.
Idrus, M. (2012). Mutu pendidikan dan pemerataan pendidikan di daerah [Quality of Education and Equitable Education in Regions]. Psikopedagogia, 1(2), 1–10.
Milles, M. B. A., Huberman, M & Saldana, J. (2014). Qualitative Data Analysis A Methods Sourcsbook. Los Angeles-London: Sage, 10.
Misya, M. V. S., & Asrida, W. (2017). Upaya Pemerintah Daerah Dalam Meningkatkan Pendidikan Di Komunitas Adat Terpencil Desa Sesap Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Kepulauan Meranti. Jom Fisip, 4(1), 1–13.
Patras, Y. E., Papat, & Rahman, Y. (2019). Meningkatkan Kualitas Pendidikan Melalui Kebijakan Manajemen Berbasis Sekolah dan Tantangannya. Gastronomía Ecuatoriana y Turismo Local., 7(2), 800–807.
Rivalina, R. (2016). Peran Guru Garis Depan Dalam Mengembangkan Sekolah Efektif. Perspektif Ilmu Pendidikan, 30(2), 77–86.
Sukarni, W. (2021). Literatur Review: Sistem Sosial Model Pembelajaran Problem Solving Terhadap Sikap Sosial Siswa. Edumaspul: Jurnal Pendidikan, 5(1), 106–115. https://doi.org/10.33487/edumaspul.v5i1.1102
Sukmadinata, N. S. (2010). Metode penelitian pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sumual, M. Z. I., & Ali, M. (2017). Evaluation of Primary School Teachers’ Competence in Implementing 2013 Curriculum: A Study in Tomohon City. Journal of Education and Learning (EduLearn), 11(3), 343–350. https://doi.org/10.11591/edulearn.v11i3.6429
Surya, I., Budiman, Syarifuddin, T. I., & Nurmiyati, N. (2021). Dampak Desentralisasi Terhadap Pelayanan Pendidikan di Daerah Perbatasan Kalimantan. Jurnal Agregasi, 9(1), 1–23. https://doi.org/10.34010/agregasi.v9i1.4121
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Emy Yunita Rahma Pratiwi, Suryanti, Wiryanto

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).