Kajian Pragmatik: Pola Kesantunan Berbahasa Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas X di SMKN 1 Palasah
DOI:
https://doi.org/10.31949/educatio.v8i4.3203Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola kesantunan berbahasa antara guru dan peserta didik dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas X di SMKN 1 Palasah berdasarkan kajian pragmatik. Fokus utama penelitian ini adalah bentuk-bentuk maksim kesantunan menurut Leech, yaitu maksim kearifan, kemurahan hati, pujian, kerendahan hati, kesetujuan, dan kesimpatian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Subjek penelitian meliputi tiga orang guru dan peserta didik dari tiga kelas berbeda pada jurusan TKJT, Akuntansi, dan TKRO. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara mendalam. Data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis wacana pragmatik terhadap tuturan-tuturan yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru cenderung menggunakan bentuk-bentuk maksim kesantunan secara konsisten, terutama maksim kearifan, kesetujuan, dan kesimpatian. Guru memperlihatkan sikap empatik, sopan, serta memberikan pujian dan arahan dengan cara yang membangun. Sementara itu, peserta didik memperlihatkan variasi dalam penggunaan maksim, dengan dominasi pada maksim kerendahan hati dan pujian. Meski demikian, masih ditemukan penggunaan bahasa tidak santun oleh sebagian peserta didik. Faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan pola kesantunan tersebut antara lain adalah latar belakang sosial budaya, kebiasaan berbahasa di lingkungan non-formal, dan peran guru sebagai model komunikasi. Selain itu, analisis juga menunjukkan adanya tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi dalam praktik interaksi di kelas yang mencerminkan nilai-nilai pragmatik dan etika komunikasi dalam pembelajaran.
Keywords:
Kesantunan berbahasa, maksim kesantunan, tindak tutur, pragmatik, guru dan siswaDownloads
References
Alawiyah, S., Sumarno, S., & Ningsih, N. (2022). Kesantunan berbahasa dalam film Keluarga Cemara sutradara Yandy Laurens sebagai alternatif bahan ajar di sekolah menengah atas. Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra.
Febtiani, D. A. (2016). Realisasi prinsip percakapan pada tuturan guru dan siswa dalam interaksi pembelajaran bahasa Indonesia dan pemanfaatannya sebagai bahan ajar teks negosiasi.
Jauhari, A. (2018). Realisasi kesantunan berbahasa dalam proses belajar mengajar Bahasa Indonesia kelas XI SMK. Diksi, 25(1).
Leech, G. N. (2014). Principles of Pragmatics. London: Longman.
Mintarsih, M. (2015). Realisasi kesantunan berbahasa pada wacana dialog dalam Twitter: Suatu kajian sosiopragmatik.
Novianti, R., & Inderasari, E. (2020). Tindak tutur kesantunan siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Jurnal Laboratory Bahasa, 16(1), 43–60.
Piantari, L. L., & Bawarti, E. (2017). Kesantunan berbahasa dalam interaksi akademik di Fakultas Sastra UAI. SH, 3(3), 240–245.
Rahmadi, P., & Gloria, M. P. (2021). Peran guru Kristen dalam mendidik karakter kesantunan berbahasa siswa berdasarkan tinjauan filsafat etika Kristen. Polyglot: Jurnal Ilmiah, 17(2).
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Pipik Asteka, Deden Sutrisna

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
An author who publishes in the Jurnal Educatio FKIP UNMA agrees to the following terms:
- Author retains the copyright and grants the journal the right of first publication of the work simultaneously licensed under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal
- The author is able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book) with the acknowledgment of its initial publication in this journal.
- The author is permitted and encouraged to post his/her work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of the published work