Perancangan metode Certainty Factor untuk diagnosa Gagal Ginjal Kronis

Authors

  • Dede Abdurahman Universitas Majalengka
  • Nunu Nurdiana

DOI:

https://doi.org/10.31949/infotech.v7i2.1314

Keywords:

Penyakit ginjal Kronis, sistem pakar Certanty Factor, Metode forward chaining.

Abstract

Penyakit ginjal adalah penyakit tidak menular dan saat ini menyerang sekitar jutaan orang di seluruh dunia. Satu dari sepuluh orang dewasa memiliki penyakit gagal ginjal kronis atau Chronic Kidney Disease (CKD). penyakit ginjal kronis di Indonesia sendiri pada tahun 2013 sebanyak 3.800 orang, kemudian meningkat tajam pada tahun 2018 menjadi satu juta orang. Data global di tahun 2019 menunjukkan, satu dari tiga orang umumnya berisiko mengalami penyakit ginjal kronis. Saat ini, 10% dari penduduk dunia mengalami kondisi gagal ginjal kronis. Prevalensi penyakit ginjal kronis pada laki-laki (0,3%) lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan (0,2%). Berdasarkan karakteristik umur prevalensi tertinggi pada kategori usia diatas 75 tahun (0,6%), dimana mulai terjadi peningkatan pada usia 35 tahun ke atas. Penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) tahun 2004 menunjukkan konsumsi minuman bersoda dan berenergi lebih dari tiga kali perbulan berisiko 25,8 kali mengalami PGK.  Bukti  ilmiah menunjukkan  bahwa  komplikasi  penyakit  ginjal kronis,  tidak  bergantung  pada  etiologi, dapat  dicegah  atau  dihambat  jika  dilakukan penanganan  secara  dini.  Oleh  karena  itu, upaya  yang  harus  dilaksanakan  adalah diagnosis dini dan pencegahan yang efektif terhadap penyakit  ginjal, dan hal ini  dimungkinkan  karena  berbagai  faktor  risiko untuk  penyakit  ginjal dapat dikendalikan. untuk diagnosis dini penyakit ginjal dan dapat dilakukan semua orang, maka diperlukan suatu sistem pakar yang memudahkan masyarakat untuk mengaksesnya yaitu aplikasi sistem pakar. Sistem  pakar  untuk  diagnosa  penyakit  Ginjal ini  menggunakan  metode  runut  maju (forward  chaining) untuk  menelusuri  gejala  yang  ditampilkan  dalam  bentuk  pertanyaan-pertanyaan  agar dapat mendiagnosa jenis penyakit ginjal. Dalam penentuan penyakit dan pendiagnosaan diperlukan nilai kepercayaan terhadap gejala penyakit tersebut. untuk mendapatkan nilai kepercayaan  terhadap  gejala penyakit  yang  diderita,  diperlukan  suatu  metode  yang  dikenal  dengan Certainty Factor (CF).

Downloads

Download data is not yet available.

References

Azhar, S. d. (2014). Sistem Pakar Penyakit Ginjal Pada Manusia Menggunakan Metode Forward Chaining. Jurnal Media Infotama Vol. 10 No. 1, 16-26.
Desaini, d. (2005). Konsep Kecerdasan Buatan. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Efrida Warganegara, N. N. (2016). Faktor Risiko Perilaku Penyakit Tidak Menular. Majority Volume 5 Nomor 2 April 2016, 88-94.
Iri Kuswadi, d. (2020). From Textbook To Digital Medicine Era. Yogyakarta: Perhimpunan Nefrologi Indonesia.
Kesehatan, K. (2017). Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menulat. Jakarta: Direktorat Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menulat Kemenkes.
Kusrini. (2006). Sistem Pakar & Pengembangannya. . Yogyakarta : Penerbit Andi.
Riadi, A. (2017). Penerapan Metode Certainty Factor Untuk Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Diabetes Melitus Pada Rsud Bumi Panua Kabupaten Pohuwato. ILKOM Jurnal Ilmiah Volume 9 Nomor, ISSN online 2548-7779, 309-316.
Sestri novia rizki, F. L. (2017). Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kesalahan Elektroda Pada Proses Welding Frame Thermostat Pada Soulplate Menggunakan Metode forward Chaining Berbasis Web. Jurnal Edik Informatika, E-ISSN : 2541-3716, 211-225.
Tjekyan, R. S. (2012). Prevalensi dan Faktor Risiko Penyakit Ginjal Kronik di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2012. Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat.

Downloads

Published

31-07-2021

How to Cite

Abdurahman, D., & Nunu Nurdiana. (2021). Perancangan metode Certainty Factor untuk diagnosa Gagal Ginjal Kronis. INFOTECH Journal, 7(2), 1–8. https://doi.org/10.31949/infotech.v7i2.1314

Issue

Section

Articles