PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR
DOI:
https://doi.org/10.31949/jcp.v8i4.2717Abstract
Permasalahan pendidikan karakter di Indonesia dewasa ini semakin memprihatinkan. Tindakan bullying, perkelahian antar pelajar, tindakan asusila, bahkan sikap siswa terhadap guru seakan tiada batasan dalam melakukan tindakan-tindakan yang tidak sopan dan santun. Oleh sebab itu, dalam artikel ini dijelaskan keterkaitan antara pendidikan karakter dan pendidikan bahasa Indonesia. Pendidikan karakter merupakan solusi penting untuk mengatasi kemerosotan moral di kalangan generasi muda, khususnya peserta didik. Pendidikan bahasa Indonesia menjadi salah satu media untuk membentuk dan menguatkan karakter peserta didik karena beberapa nilai karakter terkandung dalamnya. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bagaimana peran bahasa Indonesia dalam pembangunan karakter; dan bagaimana bentuk pembelajaran bahasa Indonesia berbasis karakter. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka. Hasil kajian menunjukkan bahwa bahasa Indonesia menjadi salah satu media untuk membentuk dan menguatkan karakter peserta didik karena beberapa nilai karakter terkandung dalamnya dan bentuk pembelajaran bahasa Indonesia berbasis karakter dapat dilakukan dengan mengintegrasikan melalui beberapa dimensi karakter, yakni: kedisiplinan, tanggung jawab, toleransi, kasih sayang, sopan santun, kejujuran, saling menghormati, kesetiakawanan, keteladanan. Dapat disimpulkan bahwa pentingnya peranan bahasa Indonesia dapat terlihat dari bunyi ikrar sumpah pemuda ketiga. Bunyi ikrar tersebut membuktikan bahwa pengakuan menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia, yang memiliki fungsi yang luar biasa dalam mengembangkan kepribadian dan karakter bangsa. Selain itu, pembentukan dan penguatan tersebut dapat dilakukan dengan mengintegrasikan melalui beberapa dimensi karakter.
Keywords:
pendidikan karakter, bahasa Indonesia, siswa sekolah dasarDownloads
References
Abidin, Y. (2012). Pembelajaran Bahasa Berbasis Pendidikan Karakter. Bandung: Refika Aditama.
Azizah, A. R. A. (2019). Penggunaan Bahasa Indonesia dan Bahasa Gaul di Kalangan Remaja. Jurnal Skripta, 5(2).
Ansari, K. (2010). Peran Bahasa Indonesia Untuk Pererat Bangsa Dan Implikasinya Untuk Pengembangan Karakter. Dalam Idiosinkrasi Pendidikan Karakter melalui Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: Kepel Press.
Budimansyah, D., Suharto, N., & Nurulpaik, I. (2019). Proyek Belajar Karakter untuk Mengembangkan Literasi Baru Abad 21: Model Penguatan Pendidikan Karakter di Sekolah.Bandung. Gapura Press.
Bocale, P. (2016). Trends and issues in language policy and language education in Crimea. Can. Slavon. Pap. 58, 3–22.
Borsheim, C., Kelly M., & Dawn R. (2008). “Beyond Technology for Technology’s Sake: Advancing Multi - literacies in the Twenty -First Centu- ry” dalam The Clearing House November-Desember.www.proquest .umi.- pqd/ web.
Chun. (2009). “Critical Literacies and Graphic Novels for English-Language Learners: Teaching Maus” dalam Journal of Adolescent & Adult Literacy 53 (2) Oktober. International Reading Association. www.proquest. umi.pqd-/ web .
Cresswell, J. W. (2012). Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative and Qualitative Research. Educational Research. https://doi. org/10.4135/9781483349435, (10).
Creswell, J.W. (2015). Riset pendidikan: Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi Riset Kualitatif Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Connor, W. (1972). Nation-Building or Nation-Destroying. Cambridge University Press. http://www.jstor.org/stable/2009753.
Connor, W. (1972). Nation-Building or Nation-Destroying? World Politics, 24(3), 319-355. doi:10.2307/2009753.
Colaruso, DM. (2010). “Teaching English in a Multicultural Society: Three Models of Reform” dalam Canadian Journal of Education, 33, 2. www.- proquest.umi.pqd/ web .
Cohen, S. (2002). “The Academic ‘Thing’: An Introduction to the Special Issue on ‘Academic Culture–Disciplines and Disjunctions’, Journal of Emergences. Volume 12 No 1.
Dalton, TC. (2002). Becoming John Dewey: Dilemmas of a Philosopher and Naturalist. Bloomington: Indiana University Press.
Damon, W. (2005). “Personality test: The Dispositional Dispute in Teacher Preparation Today, and What to Do about It” dalam Fwd: Arresting In sights in Education, 2(3), 1- 6. www.proquest. umi.pqd/web.
Damon, W. (2007). “Dispositions and Teacher Assessment: The Need for a More Rigorous Definition”. Journal of Teacher Education, 58(5), 365-369.
Dantes, N. (2008). Metodologi Penelitian. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.
Dewantara, KH. (2009). Menuju Manusia Merdeka . Yogyakarta: Leutika.
Elias, M. (2010). “Character Education: Better Students Better People” . The Education Digest .www.proquest. umi. pqd/ web.
Gall, M.D., Gall, J.P., & Borg, W.R. (2003). Educational Research: An Introduction (7th ed.).. London, England: Longman, Inc.
Gall, M.D., Gall, J.P., & Borg, W.R. (2014). Applying Educational Research: How to Read, Do, and Use Research To Solve Problems of Practice (6th ed.). Pearson Higher Ed.
Giger, M. & Sloboda, M. (2008). Language Management and Language Problems in Belarus: Education and Beyond. Int. J. Biling. Educ. Biling. 11, 315–339.
Gough, N. (2000). “ Locating Curriculum Studies in the Global Village”. Journal of Curriculum Studies, 32 (2), 329‐342. www.proquest.umi.pqd/ web .
Graham, MS, S Benson, LS Fink. (2010). “A Spring - board Rather Than a Bridge: Diving into Multimodal Literacy”. English Journal (High School Edition) Urbana: November, vol 200, 153.
Greene dan Perkins, (2003). Making Race Visible: Literary Research for Cultural Understanding. New York: Teacher College, Columbia University.
Hammond, J. S. (1980). Learning by the case method. Boston, MA: Harvard Business School.
Hidayat, M., Rozak, R. W. A., Hakam, K. A., Kembara, M. D., & Parhan, M. (2022). Character education in Indonesia: How is it internalized and implemented in virtual learning? Cakrawala Pendidikan: Jurnal Ilmiah Pendidikan, 41(1), 186-198 https://doi.org/10.21831/cp.v41i1.45920
Hung, W., Jonassen, D. H., & Liu, R. (2008). Problem-based learning. Handbook of research on educational communications and technology, 3(1), 485-506.
Jacobson, RB. (2010). “Moral Education and The Academic of Being Human Together”. Journal of Thought, Spring Summer. www.proquest. umi. pqd/ web .
Joyce, B., Weil, M., & Calhoun, E. (2019). Models of Teaching. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kementerian Pendidikan Nasional. 2010. Draft Induk Pendidikan Karakter.
Kementerian Pendidikan Nasional. (2000). Membangun karakter bangsa indonesia melalui kursus dan pelatihan. Jakarta: Kemendiknas Press.
Kemendikbud. (2020). "Menyoal Karakter Diri Adab Karsa Tinggi Analisis Dari Teori Adab Karsa. https://p4tkpknips.kemdikbud.go.id/informasi/artikel.
Khotimah, E. (2001). "Masyarakat Indonesia dalam Perspektif Teori Adab-Karsa". (https://ejournal.unisba.ac.id/index.php/mimbar/article/view/58/pdf).
Kiss, E. & JP Euben (eds). (2010). Debating Moral Education: Rethinking The Role of Modern University. Dur- ham: Duke University.
Latif, Y. (2009). Menyemai karakter bangsa. Jakarta: Kompas Media Nusantara.
Liddicoat, A. J. (2007). Internationalising Japan: Nihonjinron and the intercultural in Japanese language-in-education policy. Journal of Multicultural Discourses, 2(1), 32-46.
Lickona, T. (1991). Educating for Character: How Our School can Teach Respect and Responsibility. New York: Bantam Books.
Masirin, M, et all. (2008). “Trans - formation of Malaysian Higher Edu - cation: A Case Study of University Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM) Towards University - Industry Rela - tion and Internationalization. Makalah dalam Seminar International UNY.
Merrit, M. (2000). “Virtue Ethics and Situationis t Personality Psychology”. Ethical Theory and Moral Practice, 3. www.proquest.umi.pqd/web.
Murti, et all. (2008). Kebangsaan. http//www.-murti.blogspot.com.
Mustari, N. (2011). Implementasi Kebijakan Peningkatan Kompetensi Pendidik Melalui Peningkatan Rasio Pendidik & Pemerataan Penyebaran Pendidik di Kabupaten Jeneponto. Otoritas: Jurnal Ilmu Pemerintahan, 1(1).
Nurkencana, I W. & Sunartana, P.P.N. (1992). Evaluasi Hasil Belajar. Surabaya: Usaha Nasional.
Oja, SN., & Reiman, AJ. (2007). “ A Constructivist -Developmental Perspective” dalam M. E. Diez & J. Raths (Eds.), Dispositions in teacher education (pp. 93- 117). Charlotte, NC: Information Age Publishing.
Ozdilek, Z., & Oncu, S. (2014). Pre-service teachers’ views on simulations in education: An interdisciplinary instructional development experience. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 141, 1156–1160. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.05.196
Pamental, MP. (2010). “Dewey, Situationism, and Moral Education”. Educational Theory, 60, 2. www.pro - quest.umi.pqd/ web.
Pemerintah Republik Indonesia. (2010). Kebijakan Nasional Pembanguan Karakter Bangsa Tahun 2010-2025.
Pike, M. A., Hart, P., Paul, S.-A. S., Lickona, T., & Clarke, P. (2021). Character development through the curriculum: teaching and assessing the understanding and practice of virtue. Journal of Curriculum Studies, 53(4), 449–466. https://doi.org/10.1080/00220272.2020.1755996
Ratminingsih, N.M. (2014). Pengembangan model pembelajaran bahasa Inggris induktif berbasis lagu kreasi. Jurnal Ilmu Pendidikan, 20(1).
Reed dan Tony. (2009). My Pedagogical Creed. New York: Griftin, Ltd.
Rohmadi. (2008). Teori dan Aplikasi Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Jakarta: UNS Press.
Rosenblatt, L.M. (2004). “The Transactional Theory of Reading and Writing”, dalam R.B. Ruddell & N.J. Unrau (eds), Theoretical Models and Processes of Reading, 5th edition. Newark, DE: International Reading Association.
Shanahan, T. (1990). Reading and Writing Together: What Does it Really Mean? Dalam T. Shanahan ( ed.), Reading and Writing Together: New Perspective for the Classroom. Norwood, MA. Christopher-Gordon Publishers.
Sockett, H. (2006). “Character, Rules, and Relations” dalam H. Sockett (Ed.), Teacher dispositions: Building a Teacher Education Framework of Moral Standards. New York: American Association of Colleges of Teacher Education Publications.
Soedjatmoko. (2009). Menjadi Bangsa Terdidik. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
Soeharto, P & Ihsan, AZ. (1981). Maju Setapak: Capita Selecta Ketiga. Jakarta: Aksara Jayasakti.
Sommerville, CJ. (2010). “How Serious Are We About Moral Education”. Christian Scholars Review. www. pro-quest.umi.pqd/ web .
Strathern, M. (2000). “The Tyranny of Transparency”. British Educational Research Journal, Volume 26 No. 3.
Sundari, H. (2015). Model-Model Pembelajaran dan Pemerolehan Bahasa Kedua/Asing. Jurnal Pujangga, 1(2), 106-117.
Sudaryanto & Sahayu. (2020). Badan Bahasa, Pembinaan Bahasa, dan Perpres Nomor 63 Tahun 2019: Refleksi dan Proyeksi. Kode: Jurnal Bahasa, 9(4), 176-179. https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/kjb/article/view/22285
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Tanjung, Akbar. (1990). “Peranan Bahasa Indonesia dalam Pembinaan Generasi Muda”. Dalam Kongres Bahasa Indonesia V. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Wood. (2009). “A what is character?”. from: http / ezieartidas.com.
Xie, G & FZ. (2011). “A Brief Talk on the Cultivation and Improvement of Moral Education Teacher’s Quality”. Asian Social Science, 7, 1. www.proquest. umi.pqd/ web.
Yood, J. (2005). Present-Process: The Composition of Change. Journal of Basic Writing Fall Volume 24. www. - proquest.umi.pqd/ web.
Zuchdi, D, et all. (2009). Pendidikan Karakter: Grand Design dan Nilai-Nilai Target. Yogyakarta: UNY Press
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Nuri Novianti Afidah, Syihabuddin, Khoerotun Nisa Liswati, Mochamad Whilky Rizkyanfi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).