The Pengaruh Iklan Junk Food Terhadap Disonansi Kognitif Mahasiswa di Universitas Majalengka
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh iklan junk food terhadap disonansi kognitif yang dialami oleh mahasiswa di Universitas Majalengka. Disonansi kognitif adalah suatu kondisi psikologis yang muncul akibat ketidaksesuaian antara pengetahuan seseorang tentang suatu hal dengan perilaku yang dilakukannya. Dalam konteks ini, mahasiswa sering kali tetap mengonsumsi junk food meskipun sadar akan dampak negatifnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan memadukan dua teori utama, yaitu Elaboration Likelihood Model (ELM) dan teori Disonansi Kognitif. ELM digunakan untuk menganalisis bagaimana pesan dalam iklan diproses melalui jalur pusat maupun pinggiran, sementara teori Disonansi Kognitif digunakan untuk mengukur tingkat ketidaksesuaian kognitif yang terjadi. Sampel penelitian berjumlah 97 responden yang ditentukan berdasarkan rumus Taro Yamane dari total populasi sebanyak 3.316 mahasiswa. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dengan skala Likert yang disebarkan secara daring. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan teknik statistik Structural Equation Modeling (SEM) berbasis Partial Least Squares (PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa elemen-elemen dalam teori ELM seperti keterlibatan, kualitas argumen, sumber pesan, emosi, dan beban kognitif memiliki pengaruh signifikan terhadap timbulnya disonansi kognitif. Mahasiswa mengalami konflik antara kesadaran kognitif mereka tentang bahaya junk food dan kebiasaan konsumsi yang tetap dilakukan.