Experiential Learning dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis pada Siswa SMA
DOI:
https://doi.org/10.31949/pb.v2i2.11148Abstract
Artikel ini merupakan tinjauan literatur yang bertujuan untuk memberikan analisis mengenai model pembelajaran Experiential Learning dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis. Artikel ini membahas model pembelajaran Experiential Learning dan kaitannya dengan pengembangan keterampilan berpikir kritis. Model Experiential Learning memungkinkan siswa untuk tidak hanya bergantung pada buku teks yang diberikan oleh guru, tetapi juga memanfaatkan pengalaman pribadi sebagai sumber belajar. Selain itu, model ini mendorong penggunaan pengalaman nyata siswa dalam proses pembelajaran, sehingga terbentuk pemahaman yang lebih mendalam. Pemahaman ini dapat dicapai melalui tahap formal, yaitu berpikir abstrak. Sesuai dengan sintaks Experiential Learning, pada tahap reflective observation, siswa berinteraksi untuk melakukan pengamatan, yang kemudian dilanjutkan dengan tahap thinking, di mana siswa membentuk pemahaman materi melalui diskusi atau berpikir abstrak. Dengan demikian, penerapan model Experiential Learning dapat membantu siswa melatih kemampuan berpikir kritis dengan lebih efektif. Karakteristik utama dari model ini adalah pembelajaran melalui pengamatan pada tahap reflective observation, yang melatih siswa untuk menjadi lebih aktif dan mampu mengonstruksi pengetahuan melalui pengalaman nyata.
Keywords:
Experiential Learning, Kemampuan Berpikir KritisDownloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Ninda Nurkarimah, Aden Arif Gaffar

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.