Experiential Learning dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis pada Siswa SMA

Penulis

  • Ninda Nurkarimah Universitas Majalengka
  • Aden Arif Gaffar Universitas Majalengka

DOI:

https://doi.org/10.31949/pb.v2i2.11148

Abstrak

Artikel ini merupakan tinjauan literatur yang bertujuan untuk memberikan analisis mengenai model pembelajaran Experiential Learning dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis. Artikel ini membahas model pembelajaran Experiential Learning dan kaitannya dengan pengembangan keterampilan berpikir kritis. Model Experiential Learning memungkinkan siswa untuk tidak hanya bergantung pada buku teks yang diberikan oleh guru, tetapi juga memanfaatkan pengalaman pribadi sebagai sumber belajar. Selain itu, model ini mendorong penggunaan pengalaman nyata siswa dalam proses pembelajaran, sehingga terbentuk pemahaman yang lebih mendalam. Pemahaman ini dapat dicapai melalui tahap formal, yaitu berpikir abstrak. Sesuai dengan sintaks Experiential Learning, pada tahap reflective observation, siswa berinteraksi untuk melakukan pengamatan, yang kemudian dilanjutkan dengan tahap thinking, di mana siswa membentuk pemahaman materi melalui diskusi atau berpikir abstrak. Dengan demikian, penerapan model Experiential Learning dapat membantu siswa melatih kemampuan berpikir kritis dengan lebih efektif. Karakteristik utama dari model ini adalah pembelajaran melalui pengamatan pada tahap reflective observation, yang melatih siswa untuk menjadi lebih aktif dan mampu mengonstruksi pengetahuan melalui pengalaman nyata.

Kata Kunci:

Experiential Learning, Kemampuan Berpikir Kritis

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Unduhan

Abstract Views : 174
Downloads Count: 141

Diterbitkan

2024-08-30

Cara Mengutip

Nurkarimah, N., & Arif Gaffar, A. (2024). Experiential Learning dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis pada Siswa SMA. PEDAGOGI BIOLOGI, 2(2), 1–5. https://doi.org/10.31949/pb.v2i2.11148

Terbitan

Bagian

Articles