Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Modifikasi pada Balita Gizi Kurang dan Peningkatan Pengetahuan Ibu

Authors

  • Kartika Pibriyanti Universitas Darussalam Gontor
  • Agus Tri Ariefianto Puskesmas Bringin, Ngawi, Jawa Timur Indonesia
  • Loviana Maria Santoso Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Darussalam Gontor,Ponorogo, Jawa Timur, Indonesia
  • Rifda Hanifa At-Tamami Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Darussalam Gontor,Ponorogo, Jawa Timur, Indonesia
  • Khofifah Harahap Prodi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Darussalam Gontor, Ponorogo, Indonesia
  • Nur Farida Rahmawati Prodi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Darussalam Gontor, Ponorogo, Indonesia
  • Mitha Airina Findiyani Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Darussalam Gontor,Ponorogo, Jawa Timur, Indonesia
  • Safna Khoirunnisaa Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Darussalam Gontor,Ponorogo, Jawa Timur, Indonesia
  • Terang Ayudani Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Darussalam Gontor,Ponorogo, Jawa Timur, Indonesia
  • Lulu Luthfiya Puskesmas Bringin, Ngawi, Jawa Timur Indonesia
  • Susi Nurohmi Program Studi Gizi, Universitas Muhammadiyah Kudus

DOI:

https://doi.org/10.31949/jb.v5i1.7956

Abstract

Masalah stunting merupakan permasalahan gizi yang dihadapi negara-negara miskin dan berkembang. Stunting merupakan kegagalan pertumbuhan akibat akumulasi ketidakcukupan nutrisi yang berlangsung lama mulai dari kehamilan sampai dengan usia 24 bulan. Banyak faktor yang menyebabkan tingginya kejadian stunting pada balita. Masyarakat belum menyadari stunting sebagai suatu masalah di bandingkan dengan permasalahan kurang gizi lainnya. Salah satu cara untuk mengurangi resiko kejadian stunting yaitu dengan pemenuhan asupan zat gizi melalui pemberian PMT (Pemberian Makanan Tambahan) dari bahan pangan lokal. Tujuan kegiatan yaitu pemberian PMT modifikasi dan edukasi melalui media video dan booklet untuk meningkatkan pengetahuan ibu balita. Sehingga diharapkan ibu balita dapat memenuhi kebutuhan asupan gizi balita dengan pemanfaatan bahan pangan lokal yang mudah didapatkan, terjangkau dan tentunya memiliki nilai gizi yang tinggi. Metode yang digunakan adalah edukasi menggunakan media video, booklet dan pemberian PMT modifikasi pada dua kelompok ibu balita. Setiap kelompok terdapat 15 ibu balita. Pengukuran tingkat pengetahuan dengan kuesioner berisi 15 pertanyaan. Pretest diberikan sebelum kegiatan edukasi guna mengukur pengetahuan sebelum edukasi, dan setelahnya diberikan posttest guna mengukur perubahan pengetahuan. Pemberian PMT dari empat bahan lokal telur, ayam, lele dan patin. Hasil yang diperoleh tidak terdapat perbedaan rerata hasil pengetahuan antara kelompok yang diberikan intervensi menggunakan media edukasi video dan booklet. Akan tetapi, terdapat perbedaan signifikan pengetahuan sebelum dan setelah pemberian media edukasi dengan media booklet dan juga media video. Untuk hasil dari pemberian PMT bahwa tidak terdapat perbedaan antara PMT bahan pangan lokal dengan 4 sampel. Simpulan terdapat cara untuk mengurangi resiko terjadinya stunting yaitu dengan meningkatkan pengetahuan melalui media dan pemenuhan zat gizi balita dengan pembuatan PMT dari bahan pangan lokal.

Keywords:

Stunting, PMT, Bahan pangan lokal, Video, Booklet, Ibu balita

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Abstract Views : 1040
Downloads Count: 984

Published

2024-01-12

How to Cite

Pibriyanti, K., Ariefianto, A. T., Santoso, L. M., At-Tamami, R. H., Harahap, K., Rahmawati, N. F., … Nurohmi, S. (2024). Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Modifikasi pada Balita Gizi Kurang dan Peningkatan Pengetahuan Ibu. BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(1), 678–689. https://doi.org/10.31949/jb.v5i1.7956

Issue

Section

Articles