CEGAH PENYAKIT GOUT ARTHRITIS MELALUI DETEKSI DINI

Authors

  • Ani Nuraeni Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Fatmawati
  • Zahri Darni Prodi D3 Keperawatan, STIKes Fatmawati, Jakarta, Indonesia
  • Hemma Siti Rahayu Prodi D3 Keperawatan, STIKes Fatmawati, Jakarta, Indonesia
  • DWS Suarse Dewi Prodi D3 Keperawatan, STIKes Fatmawati, Jakarta, Indonesia
  • Nelwetis Prodi S1 Administrasi RS, STIKes Fatmawati, Jakarta, Indonesia
  • Ngasirotun Prodi D3 Keperawatan, STIKes Fatmawati, Jakarta, Indonesia
  • Danisa Zumawaddah Warahmah Syukri Prodi D3 Keperawatan, STIKes Fatmawati, Jakarta, Indonesia
  • Ramalah Tabah Anugrah Prodi D3 Keperawatan, STIKes Fatmawati, Jakarta, Indonesia
  • Slingga Anjely Vrisilia Prodi S1 Administrasi RS, STIKes Fatmawati, Jakarta, Indonesia
  • Delina Septianing Tyas Prodi S1 Administrasi RS, STIKes Fatmawati, Jakarta, Indonesia
  • Kristina Ratu Yosinda Prodi S1 Administrasi RS, STIKes Fatmawati, Jakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31949/jb.v4i2.4666

Abstract

Gout arthritis merupakan peradangan sendi akibat peningkatan kadar asam urat dalam tubuh dan mengendap membentuk kristal asam urat. Faktor risiko penyebab gout arthritis adalah riwayat keturunan, mengonsumsi makanan tinggi purin, alkohol, merokok, kurang aktivitas fisik dan obesitas. Skrining gout arthritis sangat penting untuk mendeteksi kadar asam urat sehingga dapat mencegah penyakit. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan pada warga RT 02 RW 03 Kelurahan Pondok Labu yang berjumlah 56 orang dengan tujuan mendeteksi kadar asam urat dan faktor risiko penyebab penyakit gout arthritis. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 19 November 2022 bertempat di Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Fatmawati dengan kegiatan berupa wawancara, pemeriksaan kesehatan dan konseling. Hasil kegiatan didapatkan sebagian besar peserta memiliki risiko yang rendah terkena gout arthritis karena tidak sering mengonsumsi makanan tinggi purin sebanyak 46 orang (82,1%), melakukan aktivitas fisik sebanyak 47 orang (83,9%), tidak merokok sebanyak 48 orang (83,9%), tidak memiliki riwayat keturunan sebanyak 46 orang (82,1%) namun hampir setengahnya memiliki risiko gout dari kelebihan berat badan sebanyak 24 orang (42,9%). Hasil pemeriksaan kadar asam urat menunjukkan kadar asam urat tinggi sebanyak 24 orang (42,9%). Kegiatan ini meningkatkan kesadaran warga pentingnya melakukan skrining kesehatan untuk mendeteksi penyakit.

Keywords:

Deteksi dini, Gout Arthritis, Komplikasi

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Abstract Views : 5174
Downloads Count: 3159

Published

2023-04-07

How to Cite

Nuraeni, A., Darni, Z., Rahayu, H. S., Dewi, D. S., Nelwetis, N., Ngasirotun, N., … Yosinda, K. R. (2023). CEGAH PENYAKIT GOUT ARTHRITIS MELALUI DETEKSI DINI . BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(2), 1280–1286. https://doi.org/10.31949/jb.v4i2.4666

Issue

Section

Articles