Metode Mengoncek Kelapa (Studi Kasus Desa Bangun Sari Kecamatan Silau Laut Kabupaten Asahan)

Authors

  • Septian Rizky Dalimunthe Universitas Asahan, Asahan, Indonesia
  • Rudi Fawzan Universitas Asahan, Asahan, Indonesia
  • Rizky Sinaga Universitas Asahan, Asahan, Indonesia
  • Putri Azura Universitas Asahan, Asahan, Indonesia
  • Nur Isnaini Sinambela Universitas Asahan, Asahan, Indonesia
  • Aldi Pratama Situmorang Universitas Asahan, Asahan, Indonesia
  • Juliana Mangunsong Universitas Asahan, Asahan, Indonesia
  • Akmal Satria Alfin Sitorus Universitas Asahan, Asahan, Indonesia
  • Sarah Syahira Valentini Universitas Asahan, Asahan, Indonesia
  • Samsul Komar Marpaung Universitas Asahan, Asahan, Indonesia
  • Dini Anggraini Universitas Asahan, Asahan, Indonesia
  • Muhammad Fadhli Manurung Universitas Asahan, Asahan, Indonesia
  • Adi Syahputra Lubis Universitas Asahan, Asahan, Indonesia
  • Sheva Febrian Suganda Universitas Asahan, Asahan, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31949/jb.v5i4.11198

Abstract

Mengoncek atau juga dikenal sebagai pengupasan sabut, juga dilakukan dengan menggunakan alat yang terbuat dari besi berbentuk linggis setinggi 80 sentimeter dengan bagian yang tajam menghadap ke atas. Di bagian bawah alat ini, ada tempat untuk menyimpannya agar tidak masuk ke dalam tanah. Tenaga kerja yang telah dilatih dapat mengupas antara lima ratus dan seribu buah kelapa setiap hari. Metode deskriptif digunakan dalam penelitian ini untuk menggambarkan peristiwa yang terjadi di lapangan. Peneliti membahas metode pengumpulan informasi yang paling umum melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi dalam ulasan ini. Dalam kasus ini, narasumber langsung dari data tersebut adalah warga Desa Bangun Sari. Jenis pengumpulan data ini juga digunakan untuk mendapatkan informasi dari informan kunci, yang merupakan individu yang langsung mengetahui masalah yang diteliti. Di desa bangun sari kecamatan silau laut kabupaten asahan menjadi  titik  kunjungan  mahasiswa/i KKN Universitas Asahan. Meskipun ini merupakan bagian dari pemberdayaan perempuan, upah ibu Halimah sebesar Rp300–Rp400 per kilogramnya terlalu rendah untuk dianggap layak. Meskipun mereka menerima upah yang begitu rendah, para pekerja perempuan ini tetap bekerja keras untuk mempertahankan hidup

Keywords:

mengoncek, sabut, upah, kelapa

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Abstract Views : 84
Downloads Count: 64

Published

2024-10-21

How to Cite

Dalimunthe, S. R., Fawzan, R., Sinaga, R., Azura, P., Sinambela, N. I., Situmorang, A. P., … Suganda, S. F. (2024). Metode Mengoncek Kelapa (Studi Kasus Desa Bangun Sari Kecamatan Silau Laut Kabupaten Asahan). BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(4), 2578–2582. https://doi.org/10.31949/jb.v5i4.11198

Issue

Section

Articles