Implementasi Buku Saku untuk Meningkatkan Pengetahuan dan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Murid Madrasah Tsanawiyah Al-Mu’min Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya
DOI:
https://doi.org/10.31949/jb.v5i4.11180Abstract
Masalah kesehatan gigi dan mulut yang sering dialami oleh remaja, antara lain gigi berlubang, posisi gigi yang tidak beraturan/tidak rapi, adanya pewarnaan pada gigi dan cidera pada gigi/ traumatik pada gigi. Kebersihan mulut yang buruk bisa berdampak negatif pada kesehatan dan kualitas hidup secara keseluruhan. Salah satu indikator utama kebersihan mulut adalah frekuensi menyikat gigi. Kebiasaan menyikat gigi yang dilakukan secara teratur pada masa remaja biasanya dipertahankan hingga dewasa dan dapat mengurangi beban penyakit, karena mungkin memiliki peran protektif terhadap faktor risiko kario-metabolik. Pada kenyataannya remaja di Indonesia dilaporkan memiliki masalah kesehatan gigi dan mulut meningkat dari 25% pada tahun 2013 menjadi 56% pada tahun 2018, dan 73% pernah menderita karies pada tahun 2018. Di Jawa Barat (2021) masalah gigi berlubang diderita oleh 45,7%, gusi bengak 15,4%. Berdasarkan hasil survei permasalahan yang ditemukan pada beberapa orang murid Madsarasah Tsanawiyah (MTs) Al-Mu’min Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya lebih dari 50% mengalami karies, hampir semuanya melaksanakan menyikat gigi 2 kali sehari (tetapi tidak tepat waktu), dan teknik menyikat gigi yang kurang tepat. Perilaku kesehatan gigi dan mulut seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan, salah satunya lingkungan keluarga yang merupakan kunci dalam mendukung pilihan dan gaya hidup sehat remaja. Strategi untuk mencapai Indonesia bebas karies 2030 dengan meningkatkan upaya promotif dan preventif. Upaya peningkatan kesehatan gigi dan mulut adalah berbagai kegiatan secara serentak, teratur dan berkesinambungan untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut masyarakat salah satunya melalui penyuluhan. Masa remaja merupakan masa penting karena terjadi perkembangan intelektual, sosial, emosional dan kognitif. Murid MTs rata-rata berusia 12 – 15 tahun. Remaja mempunyai tingkat kesadaran tinggi daripada anak-anak sehingga remaja dapat menjadi target penyuluhan yang tepat dan sudah mampu berfikir efektif dan sistematis Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah: 1) Ada peningkatan pengetahuan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada murid MTs. Al-Mumin Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya sesudah diberi pendidikan kesehatan gigi dengan media buku saku. 2) Ada peningkatan perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada murid MTs. Al-Mumin Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya setelah diberi pendidikan kesehatan gigi dengan media buku saku. 3) Ada peningkatan kebersihan gigi dan mulut pada murid MTs. Al-Mumin Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya sesudah diberi pendidikan kesehatan gigi dengan media buku saku
Keywords:
buku saku, pengetahuan kesehatan gigi dan mulut, perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulutDownloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Culia Rahayu, Yayah Sopianah, Hilmiy Ila Robbihi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
An author who publishes in the BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat agrees to the following terms:
- Author retains the copyright and grants the journal the right of first publication of the work simultaneously licensed under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal
- The author is able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book) with the acknowledgment of its initial publication in this journal.
- The author is permitted and encouraged to post his/her work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of the published work