Pengembangan E-Modul Logika Matematika berbasis HOTS untuk Meningkatkan Divergent Thinking Skill

Authors

  • Fadhilah Rahmawati
  • Megita Dwi Pamungkas
  • Bagas Ardiyanto

DOI:

https://doi.org/10.31949/dm.v3i2.1629

Keywords:

Divergent thinking skill; E-modul; Logika Matematika

Abstract

Kemampuan berpikir divergen merupakan kemampuan yang diakui sebagai ketrampilan yang sangat diperlukan bagi generasi yang berkembang di abad 21. Kemampuan berpikir divergen dapat dipengaruhi oleh berbagai factor, terutma kemampuan kognitif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan elektronik-modul pada materi logika matematika berbasis Higher Order Thinking Skill (HOTS) untuk meningkatkan kemampuan berpikir divergen. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan bahan ajar mata kuliah Matematika Dasar. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan model 4D (Define, Design, Develop, Disseminate) dengan modifikasi. Tahapan penelitian diawali dengan tahap definisi (define) yaitu menentukan dan mendefiniskan kebutuhan pembelajaran untuk menentukan tujuan penelitian yang akan dilakukan. Tahap perancangan (design) meliputi empat fase yaitu 1) mengkonstruksi tes, 2) pemilihan media, 3) pemilihan format, 4) desain awal. Tahap selanjutnya adalah tahap pengembangan (develop) yang meliputi dua fase yaitu penilaian ahli dan pengujiann pengembangan. Pada tahap terakhir yaitu tahap eksperimen (disseminate) yaitu penggunaan perankat yang telah dikembangkan pada skala yang lebih luas. Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata N-Gain score untuk kelas eksperimen adalah sebesar 77,25. Berdasarkan nilai N-Gain tersebut termasuk dalam kategori efektif. Dengan nilai N-Gain score minimal 50% dan maksimal 100%. Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa penggunaan e-modul Matematika Dasar pada materi Logika Matematika efektif untuk meningkatkan divergent thinking skill mahasiswa.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Acar, S., Runco, M.A. (2015). Thinking in Multiple Directions: Hyperspace Categories in Divergent Thinking. Psychol. Aesthet. Creat. Arts 9, 41-53.
Akbar, et al. (2011). Pembelajaran Matematika. Jakarta: Universitas Terbuka.
Akbar, S. (2013). Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Baer. (1997). Divergent thinking adapted from Creative teachers, creative students.
Depdiknas. (2008). Panduan Peningkatan bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas Dirjendikdasmen, Direktorat Pembinaan SMA.
Depdiknas. (2008). Pengembangan Instrumen dan Penilaian Ranah Afektif. Jakarta: Depdiknas Dirjendikdasmen.
Epp, Susanna S. (2011). Discrete Mathematics with Application (Fourth edition). Canada: Cole Cengage Learning.
Faridah, N. S. (Pendidikan M. P. P. U. S., & Ratnaningsih, N. (Pendidikan M. P. P. U. S. (2019). Analisis Kemampuan Berpikir Divergen Siswa Dalam. Prosiding Seminar Nasional & Call For Papers, 438–443.
Novianti, D. E. (2015). Ikip Pgri Bojonegoro. Analisis Kesalahan Dalam Mengerjakan Soal Materi Logika Matematika Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika Ikip Pgri Bojonegoro, 1(1), 24–30.
Munandar, Utami, S. C. (1992). Mengembangkan bakat dan kreativitas anak sekolah. Jakarta: Gramedia Widiasrama Indonesia.
Runco, M.A., Albert, R.S. (1996). The threshold hypothesis regrading creativity and intelegence: An empirical test with gifted and nongifted children. Creat. Child Adult. Q. 11, 212-218.
Runco, M.A., Smith, W. R. (1992). Interpersonal and intrapersonal evaluations of creative ideas. Pers. Individ. Differ. 13, 295-302.
Yelon, S. L. & Weinstein, G. W. (1977). A Teacher word: Psychology in the Classroom. Tokyo: McGraw-Hill Kogakusha.
Yochim, L. Dunn. (1967). Perceptual growth in creativity. Pensylvania: International Textbook Company

Downloads

Published

2021-10-31

How to Cite

Rahmawati , F. ., Pamungkas, M. D. ., & Ardiyanto, B. . (2021). Pengembangan E-Modul Logika Matematika berbasis HOTS untuk Meningkatkan Divergent Thinking Skill. Didactical Mathematics, 3(2), 68–74. https://doi.org/10.31949/dm.v3i2.1629